Bab 2984
Leluhur Keempat Belas mengira dirinya sudah menggenggam kemenangan.
Namun, dia tidak tahu bahwa saat raungan itu memasuki ruang jiwa Adriel, sebuah jiwa tua nan perkasa, setinggi sepuluh ribu kaki, tengah berbaring di ruang jiwa tak terbatas itu, sedang tertidur lelap. Setiap tarikan napasnya mengguncang seluruh ruang jiwa.
Ada pula jiwa yang agak lemah yang tengah bermeditasi dengan mata terpejam di dekatnya, mencoba memahami irama yang keluar dari jiwa Leluhur Lavali saat tidur dan menyempurnakan dirinya.
Ini tidak lain adalah jiwa leluhur keluarga Romli. Adriel awalnya ingin dia pergi, tetapi dia menolak untuk pergi dan berkata bahwa dia ingin melayani Leluhur Lavali di ruang jiwa Adriel.
Pada saat ini, ketika suara gemuruh jiwa di luar terdengar, jiwa leluhur keluarga Romli tiba-tiba membuka matanya dan berteriak tak percaya, "Siapa orang nggak tahu diri yang berani menyerang ruang jiwa bocah ini? Mau mati silakan, tapi jangan sampai membangunkan ... "
Namun, sudah terlambat. Tiba-

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda