Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1

Apakah kamu pernah mendengar tentang manusia lipan? Pertama, siapkan sepuluh ribu ekor lipan pemangsa dewasa. Dan, 13 gadis yang masih perawan. Pada bulan Agustus, ketika udara terasa lembap, kunci mereka di ruangan tertutup yang terbuat dari batu, tanpa diberi makan atau minum. Satu bulan kemudian. Sepuluh ribu ekor lipan pemangsa dewasa dan gadis-gadis itu berubah menjadi sosok yang berbeda. ... Pada akhir tahun, aku ditugaskan ke Provinsi Roka untuk meliput berita. Banyak desa di Kawasan Amerta menyimpan kisah-kisah aneh. Aku duduk di kereta berwarna hijau. Ada seorang pria di samping yang menarik perhatianku. Seluruh tubuhnya tertutup rapat, kecuali wajahnya. Pria itu hanya diam mematung di sana, tidak bergerak seperti mayat. Aku mengobrol santai dengan seorang pemuda di sebelah. Tiba-tiba, seorang nenek berwajah keriput yang duduk di dekat jendela mengajakku bicara. "Pergilah ke Desa Lipan. Kamu pasti suka ... desa itu." Sebelum sempat bertanya, aku melihat pria itu tiba-tiba mendongak. Nenek itu melirik pria tersebut. Aku bertanya lagi, "Desa Lipan?" Nenek itu menjawab. "Betul. Desa Lipan." Aku bertanya dengan wajah bingung, "Apa istimewanya desa itu?" Mata gelap nenek itu menatapku tajam. "Apa kamu pernah mendengar tentang manusia lipan?" Saat ini, kereta masuk ke sebuah terowongan gelap. Embusan angin yang dingin membuat bulu kudukku berdiri. Dengan suara bergetar, aku bertanya, "Apa itu?" Nenek itu menjawab dengan suara seraknya yang membuat telinga tidak nyaman. "Pertama-tama, siapkan sepuluh ribu ekor lipan pemangsa." "Lipan pemangsa berbeda dengan lipan yang biasa kamu lihat di celah batu." "Lipan pemangsa diberi makan daging mentah, membuat tubuh mereka lebih gemuk daripada lipan biasa, bahkan ukurannya bisa sebesar lengan anak kecil." Membayangkan lipan berwarna merah, ukurannya besar dan gemuk, ruas-ruas tubuhnya yang meliuk, dan kaki-kaki tipis yang tak terhitung jumlahnya ... Aku langsung berkeringat dingin dan perut terasa mual. Namun, aku tetap bertanya, "Lalu?" Nenek itu memandang ke luar jendela sejenak, kemudian memandang ke arahku lagi. "Kamu umur berapa?" "24 tahun." Beberapa saat kemudian, nenek itu bergumam pelan dengan suara serak, "Pas sekali." Nenek itu kembali bercerita. "Kurung gadis yang masih perawan dan usianya di bawah 25 tahun bersama sepuluh ribu ekor lipan pemangsa di dalam satu ruangan." "Harus dikurung di dalam ruangan yang dibangun dari tumpukan batu, gelap, dan lembap. Ruangan seperti itu adalah tempat favorit lipan pemangsa." "Telanjangi gadis-gadis itu, lalu kurung mereka selama satu bulan, tanpa makan dan minum. Nona, menurutmu ... apa yang akan terjadi?" Ngeri sekali saat membayangkan tubuh gadis-gadis itu penuh dengan lipan pemangsa. Ada suara jeritan, perasaan jijik, dan tidak ada tempat untuk melarikan diri. Dengan suara gemetar, aku menjawab, "Lipan-lipan itu menggigit mereka." Nenek itu menyunggingkan senyum. "Lipan pemangsa paling suka masuk ke lubang. Begitu menyentuh tubuh manusia, mereka akan merayap mencari lubang untuk menyusup ke dalam." "Kalau nggak menemukan lubang, lipan-lipan itu akan menggigit, lalu masuk sampai ke dalam daging." "Sebelum gadis-gadis itu sempat meringkuk ke pojok, tubuh mereka sudah penuh dengan lipan." "Saat berdiri, tubuh mereka sudah penuh dengan tumpukan lipan." "Nggak butuh waktu lama, sudah nggak ada satu pun lipan di bagian luar tubuh mereka." Mendengar itu, aku bingung. "Hah, apa daging mereka sudah habis dimakan lipan?" "Lalu, ke mana semua lipan itu?" Nenek itu tertawa dingin. "Karena semua lipan itu sudah masuk ke dalam tubuh mereka." "Dilihat dari jauh, mereka masih bisa berdiri dan berjalan." "Tapi, kalau dilihat dari dekat, seluruh tubuh mereka sudah penuh lubang berdarah, bola mata mereka pun sudah habis dimakan." "Inilah alasan mereka disebut manusia lipan." Aku makin merasa ketakutan. Kereta memasuki terowongan berikutnya. Lampu di dalam gerbong tiba-tiba padam.
Bab Sebelumnya
1/16Bab selanjutnya

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.