Bab 126
Malam hari.
Ponsel di atas meja samping tempat tidur bergetar, disertai bunyi dering.
Ponsel Carlo berdering.
Dengan sangat enggan, Carlo menyembul dari balik selimut dengan dahi penuh keringat.
Carlo mengambil ponselnya dan melihat nama Lumien di layar.
Menelepon pukul dua subuh ....
Sungguh mengganggu ....
"Katakan."
Setengah menit kemudian.
Carlo dengan panik melompat dari tempat tidur, buru-buru mematikan panggilan, mengenakan celana, dan mengambil baju yang tergeletak di lantai.
Rosie yang masih bermuka merah tak sempat bertanya, hanya bisa memandanginya dengan bingung.
Carlo menghampiri tempat tidur dan mengecup kening Rosie.
"Sayang, ada urusan mendesak, harus keluar sebentar. Nggak usah tunggu aku."
"Oke."
Usai berbicara, Carlo pergi dengan berat hati.
Rosie yang sudah terusik tak lagi mengantuk.
Rosie mandi sekali lagi, lalu duduk di sofa ruang kerja dan memikirkan omongan Carlo tadi.
Membantu Monica memilih perabotan rumah ....
Rosie tidak mengerti apa yang ada di benak Carlo

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda