Bab 146
Begitu Jackson pergi, yang lain langsung lega.
Saraf yang tegang pun menjadi rileks.
"Jadi, kamu bahkan nggak kenal ayah mertuamu sendiri?" ledek Elda.
Wajah Rosie muram, tampak lesu tak berdaya.
"Kami menikah dengan buru-buru, belum kenal semua keluarganya ...."
Samuel buru-buru membela diri di samping, "Aku sudah mengingatkan dengan begitu jelas."
Kakek Yudhi perlahan berdiri dan melambaikan tangan dengan acuh tak acuh.
"Cih! Masalah kecil! Ayo, Kakek bawa kalian pergi makan enak!"
Kakek Yudhi sangat bergembira.
Cucu menantunya membelanya.
Lalu, putranya meminta maaf padanya.
...
Baru masuk ke mobil, Jackson mengirim foto yang diambil diam-diam tadi pada Irene.
[Tanya mantu kamu, tahun ini Carl pulang nggak untuk tahun baru.]
[Sudah ketemu orangnya, kenapa nggak tanya sendiri?]
[Kena marah, malu mau tanya. Takut mengagetinya.]
Irene yang sedang duduk di kantor membaca pesan masuk.
[Kamu, Jackson Abner, bisa dimarahi seumur hidupmu?]
Jackson agak canggung, seperti ketahuan aibnya.
[Ce

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda