Bab 14
Kalau masuk berarti benar-benar jadi cucu menantu!
Nanti semua kerabat pasti akan mengamatinya dari kepala sampai ke ujung rambut.
Tapi ini ulahnya sendiri, tidak bisa kabur begitu saja. Kalau nanti Carlo mempersulitnya di kantor, itu akan lebih rugi lagi.
"Aku akan mendengarkanmu ...."
Rosie yang biasanya tidak kenal takut, kini mulai gemetaran.
"Mendengarkanku?"
Carlo seakan tidak percaya, wanita angkuh ini ternyata bisa juga mengalah?
"Iya, mendengarkanmu ...."
"Kalau begitu, ikuti aku."
Tatapannya tajam menusuk dan terasa berat saat jatuh di tubuh Rosie.
"!!" Rosie memaksakan senyuman, ingin mengiyakan tapi tidak tahan untuk bertanya, "Nggak ada cara lain?"
"Kamu juga bisa nggak perlu ngomong apa-apa, langsung naik mobil dan pergi." Carlo menoleh ke samping, tidak menatapnya.
"Kalau aku pergi, bukankah kamu akan diomeli habis-habisan?" Rosie menatap ke dalam matanya yang penuh tekanan.
"Itu urusanku, nggak ada hubungannya denganmu."
Garis rahangnya tegang, matanya tajam menusuk.
".

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda