Bab 155
Namun, mendengar bahwa pria itu menderita, hati Rosie bergembira.
"Kalau Hayden sampai nggak bisa bangun, akan kuhabisi nyawamu! Sebaiknya kamu doakan Carlo bisa melindungimu seumur hidup, kalau nggak, orang berikutnya yang terbaring di rumah sakit akan jadi kamu!"
Di seberang telepon, suara Hayden yang sedang mengigaukan nama Rosie terdengar samar-samar.
"Rosie .... Rosie ...."
"Dasar payah! Mau mati saja masih memikirkan wanita hina itu!"
"Daripada buang-buang waktu, lebih baik kamu jaga suamimu baik-baik. Jangan biarkan dia terus-terusan membuat masalah. Dia nggak akan mati kalau nggak cari mati."
"Hayden sudah mencintaimu bertahun-tahun, apa kamu begitu membencinya, sampai mau menghabisi nyawanya?"
"Lucu sekali! Apa aku harus menghormati pria yang sudah selingkuh? Tahu saja punya otak, tapi kenapa kamu nggak?"
"Kalau kamu tahu Hayden hanya menikah denganku demi dirimu, apa kamu masih akan berkata seperti ini?"
Rosie tertegun sejenak. Matanya berkedip.
Demi dirinya?
Cih ....
Berseli

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda