Bab 167
Anisha buru-buru menjelaskan kepada khalayak ramai, "Bukan aku yang mendorongnya! Dia yang sengaja!"
Wivina berbaring di tanah, pura-pura kesakitan, menunjuk Anisha dan memakinya, "Kamu wanita yang nggak bisa melahirkan! Kamu cuma iri padaku!"
Semua orang hanya menonton, tak ada yang berani menolongnya.
Semua tahu siapa Wivina, orang seperti dia tak pantas muncul di acara seperti ini, dan kemunculannya hari ini benar-benar merusak suasana.
Rosie memanfaatkan kesempatan itu untuk menceritakan semuanya pada Carlo.
Pria itu tidak berkata apa-apa, hanya sedikit mengangguk.
Saat itu juga, kerumunan membuka jalan.
Kakek Jurio dan sang "kakak kedua" yang terkenal itu muncul.
Semua orang segera terdiam.
Howardo buru-buru memapah Wivina, menanyakan keadaannya.
Wivina berbisik di telinganya, dan pandangan dingin Howardo segera tertuju pada Anisha.
Langkah Anisha goyah.
Pada saat ini, apa pun yang dikatakannya sudah tak ada gunanya.
"Kak Howard." Carlo membuka suara.
Semua orang menoleh ke arahny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda