Bab 16
Rosie mendongak, menatap sosok tinggi besar yang tiba-tiba berdiri di hadapannya dengan kaget.
Itu Carlo.
Dia menahan tangan Selina yang hendak menampar dirinya.
Di pinggang Rosie kini juga terasa sebuah genggaman kuat, entah sejak kapan dia sudah ditarik masuk ke dalam pelukan Carlo.
"Berani memukul wanitaku?"
Wajah Carlo tampak masam, matanya gelap dan ucapannya sedingin es. Genggamannya di pergelangan tangan Selina semakin kuat seiring kata-katanya.
"Lepaskan aku!"
Selina meringis kesakitan, berusaha melepaskan diri. Pelayannya mencoba menghentikan.
Namun Carlo tidak menggubrisnya, hanya menunduk menatap Rosie yang menangis tersedu-sedu.
Aneh, barusan sorot matanya sedingin es, tapi ketika melihat Rosie, tatapannya justru mengandung sedikit kehangatan.
Rosie sempat terkejut, setelah waktu lama baru menarik tangan Carlo kembali.
"Dia sedang hamil, abaikan saja."
Barulah Carlo perlahan-lahan melepaskan genggamannya.
Selina mengenali pria itu dan mundur dua langkah karena ketakutan.
"P

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda