Bab 170
Carlo berjalan mendekat, duduk di sampingnya, memeluknya tubuhnya yang diselubungi selimut. "Kamu baik-baik saja?"
Rosie mengangguk pelan, meneguk sup jahe, pipinya memerah.
Dengan begitu banyak orang, apakah Carlo terlalu berani?
Sangat tidak nyaman.
Garvin tidak tahu harus melihat ke mana.
Kedua tangannya menarik-narik celana di atas lututnya, terlihat canggung.
"Nona Rosie bukan selingkuhan Carlo, kamu tahu itu, 'kan?" tanya Garvin pelan.
"Kakekmu suruh kamu menjemput Pak Carlo dan istrinya, siapa bilang padamu dia selingkuhannya?" Cheldina tersenyum sinis.
Bagaimana bisa Kak Garvin sendiri sebodoh ini?
"Aku juga nggak dengar siapa-siapa bilang Pak Carlo sudah menikah ...." Garvin menyeka keringat sendiri.
Cheldina hanya menghela napas, malas berdebat, lalu menjelaskan ke Carlo, "Orang itu dibawa masuk oleh Pak Kristofer, saat itu aku kebetulan kembali ke kamar, mereka berdua nggak melakukan apa-apa."
Carlo tidak bodoh, dia bisa melihat itu.
Cheldina mengenal Kristofer, meski tidak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda