Bab 22
[Menantu kelihatannya sangat tampan. Apa dia baik padamu?]
[Cukup baik.]
Mereka mengobrol dengan santai dengan topik tak menentu. Kemudian, Rosie tertidur.
Sampai ketika Carlo mengetuk pintu kamarnya di larut malam, Rosie tidak terbangun sama sekali.
Carlo berdiri di samping tempat tidur, membaca percakapan antara Rosie dan Kesya. Carlo tersenyum seraya menaruh ponsel itu, lalu menyelimuti Rosie dengan penuh kelembutan.
Sesudah mandi, Carlo tidak langsung berbaring, melainkan lanjut bekerja di ruang kerjanya.
Entah berapa lama kemudian, Rosie terbangun oleh suara papan tik yang diketuk oleh Carlo.
Rosie membuka mata dengan linglung dan mendapati lampu ruang kerja menyala. Kebetulan ingin pipis, Rosie perlahan bangkit dan berjalan ke kamar mandi.
Untuk mencapai kamar mandi, harus melewati ruang ganti dan ruang kerja lebih dulu.
Saat melewati ruang kerja, Rosie melihat Carlo masih membaca dokumen sambil mengernyit.
Carlo mengenakan piama abu-abu, dengan dua kancing teratas dibiarkan terb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda