Bab 231
Malam itu gerakan Carlo sangat lambat dan hati-hati.
Lembut namun kuat.
Rosie tidak tahu ruangan ini kedap suara atau tidak. Dia menggigit bibir, tidak berani bersuara dan menahan diri sekuat tenaga. Tangannya mencengkeram lengan Carlo begitu erat hingga muncul bekas kemerahan.
Dalam cahaya bulan yang redup, Rosie samar-samar bisa melihat urat menonjol di dahi dan butiran-butiran keringat.
Napas pria itu berat dan aroma alkohol yang kuat tercium darinya.
Bahkan aroma alkohol yang menyengat terasa begitu lembut.
Bukankah katanya pria mabuk itu lemas?
Sepertinya itu tidak berlaku pada Carlo.
Pria itu malah terlihat baik-baik saja.
Dia membungkuk, meletakkan tangan di kedua sisi tubuh Rosie dan menciumnya dalam-dalam.
Membelainya dengan lembut.
Tenaga pria itu jauh lebih lembut dari biasanya.
Rasanya tidak nyaman.
Rosie merasa pria itu meminta maaf atas masalah Patricia, jadi dia memilih untuk menghormati perasaannya.
Dulu pria itu tidak seperti ini.
Dulu dia adalah binatang buas yang rak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda