Bab 264
Pertama kali bertemu Calvin, pria itu mengenakan sandal jepit dengan cangkul di tangan kiri, celana pendek dan rompi usang. Dia bekerja dengan topi jerami besar.
Tidak sulit untuk memahami alasan Samuel tidak suka pulang untuk membantu.
"Rosie, aku pulang dulu. Dia ngantuk sekali," bisik Anisha dari samping.
Yang Anisha maksud tentu saja bayi dalam perut.
Tepat pada saat itu, asistennya juga tiba.
"Kalau begitu hati-hati," kata Rosie.
"Oke," kata Anisha, lalu mengangguk ke arah Calvin.
Calvin tersenyum dan menyuruhnya untuk berhati-hati.
Anisha pergi, Carlo dan Samuel juga selesai mengobrol. Tatapan mereka tertuju pada Rosie serta Calvin.
"Paman, jangan-jangan kamu datang untuk menangkapnya?" goda Rosie.
Calvin memperhatikan putranya berjalan mendekat dengan mantap.
Sepertinya bajingan ini sudah tumbuh dewasa dan matang, sikapnya terlihat jauh lebih tenang.
"Menangkapnya? Dia nggak bisa ditangkap." Calvin tahu sifat putranya, "Itu bosnya?"
"Iya, itu Carlo." Rosie terdiam sejenak, lalu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda