Bab 288
Mereka berdua sedikit mabuk, ditambah panasnya api, dingin itu hampir tidak terasa.
Carlo bersandar di bangku panjang, kakinya terbuka. Satu tangan memegang gelas anggur, satu lagi tergeletak di sandaran bangku, pandangannya hangat saat melihat Rosie mendekat.
Rosie duduk di sampingnya dan Carlo otomatis merangkul bahunya.
"Bu Patricia sepertinya sudah pulang," kata Rosie.
"Hmm." Carlo menjawab datar.
"Kata Elda, kamu bantu dia pesan gaun dengan Si Bodoh."
"Hmm." Carlo menyesap sedikit anggur. "Harganya 400 juta, siapa yang buka harga?"
"Hah?" Rosie tidak mengerti maksudnya.
"Harga 400 juta terlalu murah. Si Bodoh begitu terkenal. Lain kali boleh buka harga lebih tinggi."
Rosie mendengus. Dia merasa kesal sekaligus geli. "Aku takut kamu banyak keluar uang."
"Bukan aku yang bayar. Kenapa harus takut?" Carlo menatap wajahnya, alis sedikit mengernyit. "Kamu pikir aku akan menghabiskan 400 juta pesankan gaun untuk wanita yang nggak ada hubungannya sama aku?"
"..." Bukan begitu?
Dari tatapa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda