Bab 32
"Aku nggak membencimu. Soal perasaan, bisa kita kembangkan pelan-pelan nanti."
Carlo mengaitkan kalung itu. Kemudian, Carlo meletakkan kedua tangan di atas kursi dan memandang bayangan Rosie di cermin. Sungguh cantik.
Rosie memiliki wajah yang langsung memikat siapa pun yang melihatnya. Dengan rambut pirang yang indah, mata besar yang bersinar, dan postur tubuh yang sempurna, sungguh sulit untuk tidak menyukainya.
"Aku melakukan kesalahan, maka harus bertanggung jawab. Jadi, kalau kamu nggak menyukaiku, aku juga nggak akan memaksamu."
Rosie paham apa yang dimaksudnya dengan memaksa. Wajahnya merah seketika.
"Kamu nggak takut aku ini tipe orang yang hanya mau tipu uang dan incar pria?"
Rosie merasa heran. Rupanya ada orang di dunia ini yang berinisiatif untuk bertanggung jawab?
"Aku yang merekrutmu, dan kamu dekat dengan Samuel. Aku sangat akrab denganmu."
"Hah?"
Sangat akrab? Jangan-jangan Carlo sudah menyukainya dari sebelumnya?
Rosie sedikit bingung. Namun, sebelum sempat bereaksi, d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda