Bab 71
Setidaknya dalam kejadian kali ini, dia sangat tenang, sama sekali tidak panik.
"Aku sangat menantikan kamu bisa menunjukkan kemampuan terbaikmu dalam pertandingan kali ini."
Jimmy memberi semangat dengan suara rendah.
Mazaya mengangguk sambil tersenyum padanya, menunjukkan rasa terima kasih.
"Pak Jimmy sendiri bagaimana? Nggak punya hobi apa pun?"
Setelah berpikir sejenak, Mazaya pun bertanya.
Akhir-akhir ini hubungan suami istri mereka cukup harmonis. Dalam pandangan Mazaya, meskipun nantinya mereka tidak bisa bersama sampai akhir, mereka seharusnya bisa berpisah secara damai dan tetap menjadi teman.
"Menghasilkan uang, termasuk nggak?"
Jimmy menengadah, menatapnya sekilas, lalu menjawab datar.
Mazaya tertegun sejenak, lalu mengangguk. Saat hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba ponsel di samping berbunyi.
Dia menoleh. Ketika melihat nama penelepon yang muncul, cahaya di matanya sedikit membeku. Setelah beberapa saat, barulah dia mengangkat telepon.
"Halo?"
Tak lama kemudian, suara Yes

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda