Bab 118
Jayden menyipitkan mata, nada suaranya setengah tersenyum setengah mengejek sehingga sulit ditebak ketulusannya. "Siena, bagaimana kalau kamu memohon padaku, mungkin aku bisa mempertimbangkan untuk membantumu keluar dari lautan penderitaan."
Siena bukan tidak mendengar ejekan kental dalam nada suara Jayden, dia tidak menanggapi dan langsung berbalik pergi.
Jayden menatap punggung si wanita, senyumnya pun perlahan memudar.
Melihat Siena yang rela menanggung hinaan seperti itu, ternyata cintanya cukup dalam.
Dia menatap punggung Siena cukup lama.
Dia lalu mengeluarkan ponsel lalu diam-diam memotret punggung Siena dari kejauhan, mengirimkannya pada sebuah akun WhatsApp yang belum pernah dia ajak bicara.
[Pak Ricky, Siena kita kalau dipaksa bisa menggigit, dia sudah tahu soal Anda merayakan ulang tahun Nyonya Helen, kalau dia datang ribut hasilnya mungkin tak enak dilihat. Bagaimana kalau begini, Grup Lanes biarkan Grup Fahara yang ambil alih, dia biasanya nurut padaku, aku bantu menenangk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda