Bab 156
Tidak sedikit pun khawatir.
Siena juga dengan tenang mengalihkan pandangannya, setenang orang asing.
"Kak Jayden, apa yang kalian lakukan?"
Saat Janice mendekat, roknya terangkat, menatap Jayden yang mencengkeram pergelangan tangan Siena dengan heran, tatapan penasaran terpancar di matanya.
Jayden segera melepaskannya. "Kenapa sebelumnya nggak bilang padaku, agar aku bisa menjemputmu?"
Janice tersenyum, berjalan mendekat lalu memeluk pinggang Jayden dan meringkuk dalam pelukannya. Janice berkata dengan malu-malu, "Aku nggak mau kamu terlalu lelah. Kemarin kamu bersamaku sampai larut malam ...."
Siena menurunkan pandangannya dengan tenang.
Dia mendengarkan pernyataan ini tanpa emosi.
Seolah-olah sama sekali tidak peduli.
Janice menatap Siena lagi sambil tersenyum dan berkata, "Bisakah kamu tinggal sedikit lebih lama hari ini? Aku punya makanan lezat, jadi membutuhkanmu untuk memakannya."
Siena menatapnya dengan tenang, "Apa?"
Janice mengedipkan matanya. "Nanti kamu juga akan tahu."
Jani

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda