Bab 174
Matanya dingin dan sangat tegas.
Saat itu.
Siena punya tebakan di benaknya.
Helen juga ada di rumah sakit ini, ini area pendaftaran donor hati.
Valen dan Ricky datang ....
Valen melirik Siena dan pergi mendaftar. Siena jelas mendengar petugas mengumumkan informasi antrean serta waktu.
Itu memang kuota pamannya!
Helen, benar-benar merebutnya!
Dadanya berdegup kencang.
Siena berbalik untuk melangkah ke arah mereka.
"Ricky, kuota ini awalnya milik pamanku."
Siena berusaha menjaga suaranya tetap tenang, matanya tertuju pada Ricky.
Ricky menurunkan pandangannya ke arahnya tanpa ekspresinya sama sekali.
Sebelum berbicara, Valen berkata dengan kesal, "Ini rumah sakit, bukan pasar. Nggak masalah siapa yang mendapatkannya. Semuanya tergantung pada pemberitahuan rumah sakit."
"Pemberitahuan?"
Siena menatapnya dengan dingin, tidak memberi ruang untuk negosiasi. "Ibumu baru beberapa hari di sini? Dia sudah mendapat kuota lebih dulu dari pamanku? Kalau kamu bukan Ricky, apa kamu berhak berkata begi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda