Bab 200
Saat Siena melihat Ricky, dia buru-buru menyimpan ponselnya dan berkata dengan tenang, "Nggak ada apa-apa."
Setelah berkata seperti itu, Siena langsung berjalan melewati Ricky tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi.
Itu hanya jawaban sopan. Tidak ada satu kalimat pun yang berlebihan.
Ricky berbalik dan menatap punggung Siena. Sorot matanya tidak terbaca.
Di sisi lain.
Jansen dan Pak Sulaiman sudah hampir selesai mengobrol.
Siena tidak menyampaikan pendapat apa pun.
Sampai titik ini, jika terus-menerus menolak malah terkesan tidak tahu diri.
Di sirkel ini, jika ingin bertahan lama, harus pandai bersikap.
Keesokan harinya.
Siena dan Jansen mengadakan rapat khusus.
Jansen berkata, "Grup Neptune adalah salah satu perusahaan terkemuka di industri manufaktur penerbangan. Mereka sangat andal di bidang jet tempur, pesawat sipil dan drone. Sementara, Grup Fahara adalah pemain baru. Dari segi stabilitas, Grup Neptune jelas lebih unggul."
Siena meninjau analisis kinerja kedua perusahaan.
Siena la

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda