Bab 251
Siena hendak pergi.
Ricky melirik tas tangan yang tertinggal di wastafel, lalu dengan santai memanggil Siena, "Tasmu ketinggalan."
Siena menoleh, melihat Ricky sudah mengambilkan tas itu untuknya.
Pada saat yang sama.
Tidak jauh dari sana.
Valen dan Harley berjalan mendekat satu per satu.
Kebetulan mereka melihat pemandangan Ricky yang mengambilkan tas untuk Siena.
Valen sedikit mengerutkan kening.
Bahkan Harley pun tanpa sadar bertanya dengan ragu, "Siena nggak ingin ... mengajukan rujuk, 'kan?"
Sepertinya bukan tidak mungkin?
Bisa dimengerti jika Siena dan Ricky secara pribadi ingin memperbaiki hubungan mereka.
Bagaimanapun juga, Siena dulu sangat peduli pada Ricky.
Setelah cukup membuat keributan, pada akhirnya tetap harus memikirkan cara untuk mengakhiri semuanya, 'kan?
Valen mengerutkan kening sejenak, tetapi segera memulihkan diri. "Bukannya memikirkan peningkatan diri, tapi malah fokus untuk merebut pria. Pantas saja Pak Heru nggak meliriknya."
Setelah berkata demikian.
Valen sa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda