Bab 278
Siena merasakan genggaman di pergelangan tangannya makin kuat. Meskipun nada bicara Ricky terdengar tenang, ada kesan dominasi yang memaksa Siena.
Namun, Siena sangat tidak menyukai situasi seperti ini.
Reaksinya jauh lebih besar dibanding sebelumnya.
Dia menepis tangan Ricky dengan kuat.
Hangat tubuhnya yang tadi menyengat kulit pun perlahan menghilang.
Siena melepaskan penutup matanya tanpa ragu. Pandangan langsung bertemu dengan mata Ricky yang suram dan dingin.
"Bukankah ini memang selalu jadi cara kita bertemu di tempat umum?" ujar Siena. Nada suara Siena tetap menjaga sopan santun, tetapi jelas terdengar ada kemarahan yang ditekan. Dia berkata, "Pak Ricky, kita nggak cocok. Permainan ini sampai di sini saja."
Dia tidak peduli bagaimana ekspresi Ricky.
Tanpa menoleh, dia langsung melangkah menjauh dari kerumunan.
Soal pertanyaan Ricky tadi.
Siena malah merasa konyol.
Selama bertahun-tahun, tiap kali mereka muncul di satu ruangan yang sama, Ricky selalu dingin padanya, menjaga jara

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda