Bab 104
Jevan akhirnya datang.
Begitu melihatnya, mata Qiara langsung berbinar. Dia langsung berseru, "Kak Jevan!"
Dia bangkit dengan gembira dan berlari menghampiri pria itu.
Namun, saat jarak mereka masih sekitar tiga meter, Jevan sudah mengangkat tangan seperti menghindari ular berbisa. Tatapannya dipenuhi rasa jijik yang pekat, seperti kabut yang tak kunjung sirna.
Jevan menghindarinya, tanpa memedulikan Keluarga Gustama. Lalu, dia melangkah cepat ke hadapan orang tuanya dan berkata pada Wina, "Siapa yang menyuruh Ibu menyebar omong kosong yang nggak berdasar ini? Apa Ibu pikir kesalahanku belum cukup? Atau Ibu merasa aku masih kurang hina dan nggak tahu malu?"
Wina terdiam menatap putranya, matanya sedikit gemetar.
Wajah Keluarga Gustama langsung berubah masam.
Apa maksudnya ini!
Ucapannya seolah ditujukan pada Wina, tetapi jelas menyindir Keluarga Gustama.
Terkait insiden di Twitter, Keluarga Senjaya sebenarnya bisa memilih untuk tetap berada di luar pusaran ini, tetapi mereka justru mem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda