Bab 111
"Setelah urusan kita selesai, dia juga nggak akan terus menyerangku. Soal kalian mau bagaimana, itu sudah bukan urusanku lagi."
"Pikirkan baik-baik."
Ucapan itu keluar dari mulutnya tanpa emosi apa pun.
Jevan pun tidak lagi menentangnya dengan keras seperti sebelumnya.
Seperti ketika terkena penyakit akut dan tahu bahwa tak bisa disembuhkan oleh obat mana pun, semua kemarahan, ketidakrelaan, dendam serta penyesalan yang ada pun perlahan akan mengendap dan menghilang.
Jevan duduk lama di rumah Siska, dan saat pergi, dia tidak menyatakan apakah dia setuju atau tetap tidak setuju.
Pria itu hanya berkata, cukup hubungi saja dia kalau memang diperlukan untuk memberi pernyataan bersama.
...
Kerja sama Jevan ini justru membuat dua orang yang sudah siap menerima "bom besar" pun menjadi bingung.
Dalam bayangan mereka, akan terjadi pertarungan tanpa asap mesiu antara dua kubu, tetapi belum sempat mereka bergerak, musuh sudah ada yang berbalik arah.
Dan yang membelot adalah tokoh kuncinya.
"Bagai

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda