Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: Webfic

Bab 170

Shania menyipitkan matanya sedikit. "Hei ... Dukun Siska, sebaiknya kamu cari pacar dulu deh. Jangan berlagak seperti orang berpengalaman, padahal sendirinya masih jomlo." Siska membuka mulut, namun langsung tak bisa berkata apa-apa. ... Pagi harinya. Shania bangun dengan susah payah pada pukul delapan. Tidur jam tiga pagi, bangun jam delapan, sampai kantor jam sembilan, dan saat dia membuat kopi di pantri, rasanya seperti sedang membuat ramuan penyelamat hidup. Begitu dia kembali ke kantor dengan secangkir kopi yang rasanya lebih pahit dari hidupnya, dia baru sadar kalau Xander sudah ada di sana. Tampak pintu kantor Jeffry sudah terbuka ... Kalau dipikir-pikir, jelas Jeffry lebih lelah darinya. Setidaknya dia sendiri tidak harus siaga 24 jam penuh setiap hari. Setelah berpikir begitu, langkahnya terasa lebih ringan. Setibanya di kantor, belum dua menit duduk, Jeffry sudah datang. "Shania, kantung matamu makin gelap, wajahmu juga bengkak. Sepertinya kamu sangat kelelahan belakangan ini

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.