Bab 238
"Aneh."
"Suaranya bukan suara Rudi," pikir Meta.
Bu Meta terkejut dan menoleh. Dia melihat ada seorang pemuda tampan dan bertubuh tinggi berdiri di belakangnya. Pemuda itu tersenyum sambil membawa lakban dan tali.
"Tolong ... "
Sebelum menyelesaikan kata-katanya, pemuda itu membekap mulut Meta dan menyeret Meta menuju ke belakang rumah.
Para pengawal sudah dipukul hingga pingsan dan dikurung dalam rumah. Sementara itu, Shania dan lainnya yang tadi terlihat pingsan, ternyata mereka sudah berdiri lagi.
"Mereka pura-pura pingsan!" pikir Meta.
Wajah Bu Meta memucat.
Shania dan lainnya tersenyum sinis. Sebenarnya, mereka sudah mengetahui jebakan Novi.
Mereka hanya memasukkan permen ke dalam mulut, tetapi tidak mengunyah dan menelannya. Tanpa sepengetahuan Novi, mereka memuntahkan kembali permen itu.
Siska mengeluarkan ponsel dan memotret kolam. "Sungguh di luar dugaan."
Mereka menyadari bahwa kesaksian Novi tidak sepenuhnya benar, jadi mereka curiga bahwa Novi berkomplot dengan Qiara.
Oleh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda