Bab 248
Tidak heran Novi merasa sangat tegang setelah keluar dari sana.
Xander berkata, "Omong-omong, paman dari anak laki-laki itu tahu tentang apa yang kalian lakukan. Dia memintaku untuk menghubungi kalian, dia ingin bertemu dengan kalian. Menurutku, kamu akan dapat jawaban yang kamu cari dari dia."
Setelah Xander berkata seperti itu, Shania terdiam.
Shania merasa terharu.
Shania bukan orang bodoh.
Mana ada terjadi banyak kebetulan di dunia ini? Jelas terlihat bahwa semua diam-diam direncanakan oleh Xander. Bahkan, kemungkinan besar Xander datang juga untuk masalah ini. Pria itu tidak berkata jujur karena takut membebaninya.
Namun, Shania merasa tidak layak mendapatkan perlakuan sebaik ini dari Xander.
"Kenapa diam saja? Kamu nggak mau ketemu dia?" tanya Xander.
"Mau, mau, aku mau ketemu dia."
Shania menjawab.
Dia menjawabnya dengan tergesa-gesa.
Xander berkata sambil tersenyum, "Shania, kamu kelihatan seperti orang mabuk."
Shania membuka mulutnya.
Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi ragu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda