Bab 283
Shania terpana dan menunjuk dirinya sendiri. "Aku yang maju?"
Dia seorang wanita lemah, disuruh menghadapi makhluk tak dikenal yang menyeramkan?
Apa Xander serius?
"Shania, aku takut."
Suara rendah itu, disertai napas hangat, menggoda di sisi pipinya, dan karena takut, tangan besar yang merangkul pundak Shania mencengkeram lebih erat.
Besar, tinggi, dan kelihatan tak berdaya.
Shania menjawab, "Aku juga takut!"
Dia melepaskan diri dari pelukan Xander, dan berbalik hendak kabur.
"Jangan lari."
Xander menariknya kembali, seperti takut Shania benar-benar kabur, lalu memeluknya erat-erat di dalam dekapannya. Dada bidang itu membuat Shania tampak mungil sekali. Bibir tipis Xander kembali mendekat ke telinganya, berbisik, "Kalau kamu lari, aku bagaimana? Aku harus bergantung padamu untuk melindungiku."
Telinga Shania memerah.
Dia ingin menangis, tetapi tidak bisa.
"Apa ada yang bisa tolong jinakkan bos gila ini?" pikirnya.
"Panggil Teddy saja, dia bahkan berani menangkap dinosaurus." Shania m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda