Bab 291
"Menunggu apa?"
Xander bingung.
Shania merasa gugup. Kegugupannya sudah membuat pikiran dan cara omongnya menjadi kacau. Karena takut salah bicara dan menimbulkan kesalahpahaman, Shania memakai cara yang lebih sederhana.
Sambil menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya, Shania berkata, "Apa boleh nggak perlu tanggung jawab?"
Xander menyipitkan matanya.
Siapa bilang Shania penakut?
Sebaliknya, gadis ini sangat berani.
Setelah mengatakan seperti itu, Xander hanya diam dan menatapnya sangat lama. Tatapannya sangat lama sampai membuat Shania merasa bosan.
"Boleh."
Akhirnya, Xander memberi jawaban. Pria itu mengangguk dan berkata dengan serius, "Shania, lakukan saja dengan cara yang membuatmu nyaman."
Shania terkejut.
Pria yang di hadapannya tiba-tiba gampang diajak diskusi. Shania jadi curiga bahwa pria itu adalah Xander palsu.
Awalnya, Xander ingin membalas dengan memberikan sindiran pedas, kemudian melemparkannya ke tanah dan pergi tanpa menoleh. Kemudian, menghentikan gejolak perasa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda