Bab 305
Sial!
Apa yang mau dia lakukan?
Shania berusaha melepaskan tangan, tapi Xander malah merengkuh lebih erat, sambil menggerakkan tangan Shania di pinggangnya. Otot perutnya yang tertutup kemeja mulai terasa hangat, membuat Shania benar-benar tidak berani menatap ke bawah sedikit pun.
"Kamu, kamu benar-benar nggak kenal gadis itu?"
Shania mencoba mengalihkan pembicaraan.
Xander mengeluarkan suara "hm" yang dalam dan menggoda, lalu kepalanya bersandar di bahunya. Dengan gerakan halus, jari-jarinya membuka kait di punggung baju Shania, sementara bibirnya menyentuh bajunya lembut, seperti kabut tipis yang menutupi sinar matahari di puncak gunung.
Shania mengatur napasnya yang terputus-putus.
Kadang cepat, kadang lemah.
"Kita ngobrol saja ya, jangan ... "
Jangan seperti ini.
Saat dia terasa seperti hidangan penutup yang dinikmati dengan penuh perhatian oleh Xander, tiba-tiba ponsel Xander berbunyi.
Shania langsung tersentak kaget.
Wajahnya memerah, dan dia langsung mendorong Xander menjauh, l

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda