Bab 307
Pesan itu melayang ringan di atas kotak masuk. [Nggak mau naik ke atas? Aku akan mengantarkannya turun untukmu.]
Saat melihat kata-kata itu, hati Shania terasa seperti melayang tak berpegangan.
Setelah beberapa saat, dia baru membalas dengan satu kalimat. [Aku sudah makan dan sekarang sedang dalam perjalanan ke kantor.]
Setelah mengirim pesan, dia mematikan ponselnya dan melemparnya ke samping.
Meski masih pagi, cahaya matahari musim kemarau tetap menyengat dan menyilaukan. Sinar panas itu seperti membakar wajahnya, membuat matanya sulit terbuka. Pikirannya terasa kacau, dan napasnya berat.
Dia sangat benci dengan perasaan seperti ini.
Dengan mata yang hampir berair karena terlalu silau, di tengah kekosongan yang terasa tak nyata, dia tiba-tiba mengangkat tangan dan menurunkan pelindung cahaya dengan keras. Kemudian, dengan wajah tanpa ekspresi, dia mulai menyalakan mobil.
Dia tidak akan membiarkan emosinya menguasai dirinya.
Siapa pun tak boleh melakukannya.
...
Shania tiba di kantor.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda