Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: Webfic

Bab 329

Shania berteriak dalam hati. "Siska!" "Pengkhianat!" "Mata-mata!" "Si Bodoh pembawa masalah." "Kamu benar-benar mau membunuhku ya!" Saat ini, di mata Shania, Xander tak ubahnya seperti bom waktu berjalan, yang bisa meledak kapan saja di rumahnya. Sampai-sampai dia bahkan takut menatapnya terlalu lama. Namun, karena dia sudah terbiasa berpura-pura, matanya yang tadi membelalak kini sudah kembali normal. Sepasang mata indah yang melengkung saat tersenyum memancarkan cahaya damai seolah-olah tidak terjadi apa-apa. "Aduh, Siska, kamu benar-benar memperhatikan segalanya dengan sangat matang ya. Terima kasih ya, sahabatku yang baik hati ... " "Aku akan membunuhmu!" ucap Shania dalam hati. Siska merasa seperti tertusuk oleh senyum palsu Shania, dan langsung menjadi waspada. Dia melambaikan tangan dengan canggung. "Ah, nggak usah berterima kasih seperti itu." Dia memelas dalam hati, "Ampuni aku, kawan." "Sungguh, itu semua karena Pak Xander yang memberiku terlalu banyak barang. Tas Birkin 20 w

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.