Bab 345
Nada yang disenandungkan Shania tiba-tiba jadi fals.
Siang tadi dia mabuk, sore harinya pikirannya masih melayang, dan Xander menyuruhnya istirahat di kantor. Menjelang jam pulang, saat dia datang ke kantor pria itu, Xander hanya berkata bahwa dia boleh pulang.
Shania mengira ... hari ini mereka tidak akan bertemu lagi.
Dia mengambil kantong belanja dari kursi penumpang depan, keluar dari mobil, dan berjalan mendekat.
"Pak Xander, malam-malam begini, kenapa kamu ke sini?"
Dia berdiri di depan pria itu, suaranya terdengar sangat biasa.
Seolah-olah hanya kebetulan bertemu atasan di jalan, nada ramahnya sembilan puluh persen palsu.
Pencahayaan di bawah pohon agak redup. Untungnya di dekat pohon ada lampu jalan, meski temaram, mereka masih bisa melihat wajah satu sama lain.
Shania tersenyum, matanya berbinar.
Tatapan Xander yang dalam dan sulit ditebak berpindah dari wajahnya ke tangannya. "Sudah sadar dari mabuk?"
"Hmm, sudah." Shania mengangguk. "Sebenarnya aku cukup kuat minum, gampang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda