Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: Webfic

Bab 358

Bola bulu kecil itu seolah-olah setuju, mengeong dua kali ke arah Shania, lalu memiringkan kepala dan menatapnya dengan mata bulat berkilau. Shania langsung luluh oleh keimutannya. Dia berjongkok dan meletakkan tangan di atas kepala si kucing. "Kamu makin gemuk." Kucing itu otomatis menggesekkan kepala ke tangannya, lalu mengeong lembut dua kali, seolah-olah sedang bermanja. "Dia belum punya nama, kamu kasih nama deh." Xander ikut berjongkok di sampingnya. Shania berpikir sejenak. "Dia gembul, manja, perutnya putih bersih ... kita panggil Pao saja." Xander tidak bisa berkata-kata. Shania memang sedang kesal padanya, dan saat pria itu tidak menanggapi, dia menoleh. "Kenapa, jelek ya? Kamu nggak suka nama itu?" Xander tidak tahu mau tertawa atau menangis. "Bagus, bagus banget." Dia memeluk Shania dari belakang, lalu menyentuh kucing bersamanya. "Mulai sekarang kamu dipanggil Pao." Dengan nama yang norak luar biasa dan terdengar seperti nama yang dipilih asal-asalan sewaktu majikannya sed

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.