Bab 379
"Aku menyelamatkanmu bukan supaya kamu kembali dan mati." Suara Intan terdengar sangat lembut. "Anak manis, sembunyilah dulu untuk sementara waktu. Bibi akan bantu menyimpan dendammu. Kalau kamu mau membalas dendam dan tetap bisa keluar dengan selamat, kamu harus menurut pada apa yang aku bilang, dan lakukan sesuai arahanku. Hanya dengan begitu keinginanmu bisa tercapai."
Suaranya terdengar sangat ramah, namun terselip aura dingin yang bisa menggetarkan hati.
Qiara menggigil hingga giginya bergemeletuk. "Tapi aku nggak mau tinggal bersama orang-orang ini."
Intan di seberang sana menyesap anggur merah dengan tenang. "Mereka mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkanmu. Sudah sepantasnya kamu kasih sedikit balasan."
Wajah Qiara tampak pucat seperti mayat.
Intan berkata lagi, "Kalau kamu bisa menjalin hubungan baik, mereka akan jadi alat terbaikmu. Qiara, kamu harus belajar berstrategi."
"Sudah, cukup sampai di sini. Saat waktunya tiba, aku akan mengizinkanmu kembali ke Kota Awani."
Ponsel

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda