Bab 394
Namun, mereka berjongkok terlalu lama hingga kaki mereka mulai terasa kesemutan.
Akhirnya, Wulan tidak tahan lagi dan berkata, "Kita nggak harus menunggu Teddy. Kita bisa mencari cara lain. Aku akan mencari seseorang untuk menjemput kita."
Shania mengangguk. "Oke."
Ya, mereka memang tidak harus menunggu seseorang tertentu.
Wulan kemudian meminta bantuan seorang tokoh berpengaruh di Kota Awani untuk menjemput mereka.
Di pintu belakang vila ...
Bu Danira secara langsung mengantarkan Madam Tarot dan asistennya.
Dengan nada penuh penyesalan, Bu Danira berkata, "Madam, kali ini rencana nggak berjalan dengan baik. Aku merasa sangat bersalah karena kurang persiapan."
Namun, Madam Tarot tetap tenang dan berkata, "Nggak apa-apa, masih ada kesempatan lain."
Bu Danira menghela napas, lalu berkata, "Aku telah menyinggung Keluarga Candrika dan reputasiku di Kota Awani pun merosot. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Madam Tarot berkata, "Aku sudah menyiapkan tempat untukmu, bersembunyilah sementa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda