Bab 420
"Mau, nggak?"
Xander bertanya lagi dengan tatapan yang memesona.
Sambil membasahi bibir, Shania menjawab, "Akan ... kupertimbangkan."
Shania berkata dalam hati, "Berhentilah menggodaku!"
Bibir Shania sedikit basah.
Bibir itu membuat pikiran pria itu menjadi liar.
Tanpa Shania sadari, entah itu Xander yang mendorong atau dia yang menarik pintu, pintu itu perlahan melebar hingga cukup untuk Xander masuk.
Kemudian, pintu ditutup.
Xander menahan Shania di pintu. Tubuh mereka menempel tanpa celah sedikit pun. Embusan napas pria itu menyapu leher Shania. "Sudah kamu pertimbangkan?"
Shania ingin berpikir jernih.
Namun, tubuhnya tidak bisa berbohong terhadap hasrat. Hanya dengan kedekatan seperti ini, tubuh dan hati langsung bergetar, aroma tubuh pria ini membuatnya menginginkan lebih.
Kesampingkan dulu masalah lainnya, nikmatilah momen ini selagi bisa.
"Kunci pintunya."
Shania mengatakannya dengan suara pelan.
Pintu dikunci.
Tidak lama kemudian, bibir mereka akhirnya menyatu setelah menahan h

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda