Bab 529
"Yogi ... Setiadi!"
Shania tergagap saat menyebut nama Yogi.
Kenapa pria itu ada di rumahnya?
Apalagi dengan penampilan seperti itu?
Siska menjerit dalam hati, "Dia berpakaian seperti itu, apa bedanya dengan telanjang?!"
Di balik wajah tenang Xander, ada amarah yang tersembunyi.
Meskipun Wulan tidak mengenal pria tampan dan sopan yang sedang memasak di rumah Shania, Wulan bisa menebak dari ekspresi mereka. Dia yakin pria itu adalah saingan cinta Pak Xander.
Meskipun Yogi tampan, tetap saja kalau lawannya adalah Xander, lebih baik menyerah lebih awal.
"Masuklah."
Yogi mempersilakan mereka masuk.
Shania tidak berani melihat ekspresi Xander. Shania hanya bisa mempersilakan mereka untuk masuk dan duduk.
Kelima orang itu masuk.
Teddy meletakkan hadiah, lalu berjalan ke samping Xander dan bertanya, "Apa kita perlu singkirkan dia?"
Teddy sudah merasakan aura membunuh Pak Xander.
Terasa sangat jelas.
Rasanya boleh langsung menyingkirkannya.
Karena merasa boleh langsung bertindak, makanya Teddy

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda