Bab 588
Sigit hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa.
Jimmy duduk di tepi tempat tidur, menunduk seolah-olah untuk menyembunyikan ekspresinya sambil mendorong kacamatanya. "Paman nggak akan biarkan kamu jatuh dalam bahaya. Paman akan melindungimu. Paman sudah menyewa pengawal terbaik dari luar negeri untuk melindungimu 24 jam."
"Paman jadi buang-buang uang buatku," ujar Sigit sambi menyengir.
"Kamu keluargaku, ngapain sungkan begitu. Paman cuma berharap kamu aman sentosa. Nenekmu belakangan merindukanmu, saat pulang nanti, temuilah nenekmu."
"Ya, aku akan temui Nenek."
"Nenekmu sudah tua, nggak bisa terlalu emosi. Bulan depan adalah ulang tahunnya yang ke-80. Jadi, jangan bilang soal masalah ini padanya, takutnya nanti dia terlalu emosional."
Jimmy berbicara dengan nada yang sangat lembut.
Sigit terlihat seperti seseorang yang sudah melihat semuanya tetapi tidak mengatakannya. "Paman benar-benar perhatian. Tenanglah, aku nggak akan bilang pada Nenek."
Orang-orang yang menonton pun hanya berpik

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda