Bab 593
Shania merasa napasnya sesak.
Dia mengepalkan tangannya dengan erat.
Karena Pak Leo sedang memerhatikannya, Shania pun mempertahankan ekspresinya agar tidak terlihat jijik atau panik. Sebaliknya, dia hanya menunjukkan ekspresi bingung yang sewajarnya. "Hah? Pak Jimmy masuk ke kamarku? Mana mungkin? Apa dia salah masuk kamar?"
Pak Leo menggelengkan kepalanya, seolah sedang berpikir, "Salah jalan? Masa seorang ketua dewan perusahaan bisa sebodoh itu? Nggak mungkin deh."
Shania menjawab, "Mungkin dia lagi memikirkan sesuatu waktu berjalan. Lagian, kamarnya Pak Sigit dan kamarku jaraknya nggak terlalu jauh. Kalau berjalan sambil melamun, mungkin saja bisa salah masuk. Pak Leo, kamu nggak perlu berpikir berlebihan."
"Shania, aku nggak memberi tahu hal ini pada Pak Xander. Aku hanya bilang padamu supaya kamu lebih hati-hati, kamu harus tetap berwaspada."
Pak Leo tidak mengatakannya secara gamblang.
Namun, dia tahu bahwa Shania pintar, jadi pasti bisa memahami maksudnya.
Shania mengangguk dan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda