Bab 600
"Sebelum semuanya selesai, bersabarlah sedikit."
Sambil mengatakan itu, telapak tangannya yang besar dan hangat mengusap punggung Shania, bagaikan setrika yang sedang menyetrika hatinya.
Shania menghela napas dan berkata, "Aku setuju buat bersembunyi sementara. Kalau mereka mengincarku, orang-orang di sekitarku juga bisa kena bahaya. Aku nggak bisa seegois itu."
Setelah mengatakan itu, dia terdiam sejenak dan melanjutkan, "Tapi tempat itu nggak harus di Kota Yandara."
Dengan semua kekacauan ini, dia ingin sekali menggali lubang dan menyembunyikan kemungkinan hubungannya dengan Keluarga Lukito. Meski roda takdir terus berputar, juga seolah sedang mendorongnya selangkah demi selangkah ke arah Keluarga Lukito, Shania berusaha sebisa mungkin menghalangi putaran roda ini. Roda ini tak boleh terus berputar.
Xander tersenyum dan berkata, "Oke, aku akan carikan sebuah tempat di Kota Awani. Beberapa hari lagi kita ke sana."
Sigit menatap wajah mungil Shania dan bertanya, "Shania, kenapa kamu ng

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda