Bab 606
Sonia sontak terdiam sesaat. "Masa menolak di depan begitu banyak orang? Meskipun aku nggak suka dengan Keluarga Lukito, tapi kedua nyonya besar itu berteman akrab. Mereka juga punya keterkaitan dalam bisnis. Kita kan tamu yang diundang, paling nggak harus menunjukkan sedikit usaha atau semacamnya, 'kan?"
"Anakku sudah punya pacar, jadi apa salahnya menolak?" sahut Simon dengan nada sombong. "Salah mereka sendiri kalau mereka nggak bisa terima."
" ... "
Sonia tidak bisa berbicara lagi dengan Simon terkait hal ini.
Jika memang masalahnya sesederhana itu, mana mungkin Sonia masih gelisah? Simon benar-benar tidak tahu seberapa hebat kemampuan ibunya bertarung. Simon santai saja beranggapan bahwa masalah bisa selesai dengan menjawab seperti itu, padahal semua tekanan selanjutnya ada di pundak Sonia.
...
Jam sebelas siang.
Sinar matahari yang keemasan menyebar di permukaan laut.
Shania melihat garis pantai yang tak berujung di luar jendela dan meregangkan tubuhnya, "Teddy, masih berapa lama

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda