Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: Webfic

Bab 612

Jevan tidak menganggap penting orang-orang itu. Dia mengusap lehernya lagi. Bagian yang terkena pukulan samar-samar terasa nyeri dan sangat tidak nyaman, tetapi hatinya terasa lebih tidak nyaman lagi. Jevan pun melirik si wajah kotak itu dengan dingin. "Pulanglah dan beri tahu Xander kalau aku nggak mau bicara dengannya untuk sementara waktu." Jevan hendak berjalan pergi, tetapi diadang. Si pria dengan wajah kotak itu berkata lagi dengan sopan, "Kamu nggak mau pun harus tetap pergi. Tuan kami sudah memberi perintah. Baguslah kalau Pak Jevan bersedia, tapi kalau nggak mau pun akan kami bantu supaya mau. Intinya, hasil akhirnya sama saja. Jadi, jangan menyia-nyiakan tenaga kita berdua, 'kan?" Jevan pun mengernyit dan memerintahkan dengan geram, "Pergi sana!" Pria dengan wajah kotak itu tetap bergeming. Jevan mendorong tangan pria itu, tetapi pria berwajah kotak itu lagi-lagi mengangkat tangannya untuk mengadang. Begitu melihat Jevan nyaris terbakar api amarah, Rafael segera memeluk lenga

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.