Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 722

Setelah Shania membalas pesan itu, mobil pun berhenti. Saat mendongak, dia melihat mobil berhenti di dekat sebuah toilet umum, dan dari sana sudah bisa terlihat pintu belakang restoran barat itu. "Kita turun dari sini?" Shania seketika masuk ke mode siaga penuh. Teddy tidak menjawab. Melihatnya diam saja, Shania menoleh, "Dik Teddy?" "Kak Shania." Teddy mengusap alisnya. "Sebaiknya kamu bersembunyi dulu di toilet. Turun ke sana terlalu berbahaya. Setelah semuanya selesai, aku akan kirim pesan padamu." Dia benar-benar pusing melihat wajah Shania yang sudah masuk ke keadaan siaga total seperti itu. Dengan tubuh rapuh seperti boneka porselen, membawa dia keluar hari ini saja sudah cukup membuat tuannya ingin mengulitinya hidup-hidup. Shania tertegun sejenak. "Baiklah." Dia segera turun dari mobil dan menuruti ucapan Teddy, masuk ke toilet. Hampir saja dia lupa, dirinya bahkan tak sanggup melawan seekor ayam. Jika dia ikut turun, bukan membantu malah hanya akan menyulitkan Teddy. Teddy ber

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.