Bab 13
Kata "Bu Luna" langsung membuat keduanya menjauh.
Garry kemudian tersenyum meminta maaf kepada para wanita di sampingnya. "Permisi."
Mereka mengangguk mengerti, tatapan mereka ke arah Luna diwarnai dengan tatapan tajam dan ejekan halus.
Luna merasa kesal dengan sikapnya yang sama sekali tidak dekat. Saat hendak mengatakan sesuatu, menara sampanye di ruang perjamuan tiba-tiba miring, menumpahkan anggur ke jas Garry.
CEO wanita dari perusahaan teknologi di dekatnya langsung menyadarinya dan dengan sangat wajar, menyerahkan sapu tangan kepada Garry.
Garry terkejut sesaat, lalu tersenyum lembut dan berkata, "Terima kasih."
Interaksi yang begitu diam-diam dan alami, tatapan yang begitu lembut dan penuh perhatian, bagaikan pisau tajam yang menusuk hati Luna!
Gelombang amarah dan kecemburuan yang tak terkendali langsung melahapnya. Luna mengepalkan tangannya, urat-urat di punggung tangannya menyembul dan hampir kehilangan ketenangannya!
Setelah malam itu, Luna mendapati dirinya tidak mampu la

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda