Bab 21
Rafael mengangkat pandangannya, menatap sekilas ke arah Javi.
Kemudian, pandangannya refleks berpindah ke Dreya.
Melihat ekspresi Dreya yang tampak ingin bicara tetapi ragu-ragu, Rafael sepertinya sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi.
Dia menatap ke depan dan berkata dengan nada datar, "Nona Dreya mengalami kecelakaan di panti asuhan yang aku danai. Aku datang mewakili pihak panti untuk menjemputnya keluar dari rumah sakit."
Begitu kata-kata itu terucap, hati Dreya yang sempat cemas akhirnya tenang.
Pria ini memang cerdas.
Reaksinya pun sangat cepat.
Jika Rafael mengatakan bahwa Dreya yang memintanya datang, dengan situasi antara Dreya dan Javi saat ini, pasti akan menimbulkan kesalahpahaman.
"Oh begitu ya?" Javi lalu bertanya seakan teringat sesuatu, "Hari itu, orang yang Om jenguk dengan membawakan keranjang buah itu dia?"
"Ya."
Rafael berjalan melewati mereka, menuju sisi ranjang, mengambil surat keterangan rawat inap, lalu berbalik hendak pergi.
Tindakannya itu membuat Javi t

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda