Bab 28
Javi sudah meninggalkan rumah lama, tetapi sang kakek tidak mengetahuinya karena dia sudah lebih dulu membawa cicitnya untuk beristirahat.
Seluruh kamar tamu di sekeliling telah dikunci rapat, bahkan kamar sebelah pun tidak bisa dibuka.
Jika Dreya dibiarkan tidur di sini sendirian, lalu besok pagi ada yang melihatnya keluar dari kamar Rafael, reputasi mereka berdua akan hancur dan sulit untuk memperbaikinya.
Rafael sempat berpikir untuk pergi, tetapi situasi saat ini membuatnya tidak bisa membiarkan Dreya begitu saja.
Setelah berpikir sejenak, dia akhirnya mengambil piama dan masuk ke kamar mandi.
Saat keluar dari kamar mandi, Dreya masih berbaring di tempat tidur dalam posisi yang sama.
"Begitu lemah terhadap alkohol, nggak heran tadi dia kunci pintu dari dalam," ujar Rafael dalam hati.
"Tapi gimana dia bisa masuk ke kamar ini?" lanjutnya dalam hati.
Rafael melihat sekeliling, lalu matanya berhenti di balkon.
Dia tertawa pelan, lalu kembali ke dalam kamar.
Dia mengambil selimut baru d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda