Bab 76
"Aku sedang bicara soal perceraian, kenapa kamu malah menyeret-nyeret pamanmu?"
Javi segera bangkit, melangkah mengitari meja teh, lalu mendekat ke sisi tempat Dreya duduk dan menekan sandaran sofa di belakangnya dengan kedua tangan. Salah satu kakinya berlutut di atas tempat duduk sofa, dan dalam sekejap, dia menarik Dreya ke dalam pelukannya.
Jarak yang mendadak begitu dekat membuat Dreya mengernyit. "Kenapa kamu tiba-tiba mendekat seperti ini?"
Suara Javi semakin rendah dan dingin. "Kudengar kalian bahkan saling berpelukan?"
Kerutan di kening Dreya semakin dalam.
Bahkan hal ini pun dia tahu!
Wajah Dreya langsung menggelap. "Kamu benaran menyuruh orang mengawasiku?"
"Jawab pertanyaanku! Kenapa kamu bisa sedekat itu dengan pamanku?"
Javi tiba-tiba mencengkeram dagunya, memaksa Dreya menatap ke atas.
"Karena aku hampir terpeleset saat menuruni tangga, dan Pak Rafael menolongku. Yang sampai ke telingamu malah jadi berpelukan?" Dreya menepis tangan Javi, bibirnya melengkung membentuk sen

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda