Bab 80
Nada bicara Dreya tetap dingin, wajahnya pun tampak datar.
"Orang bilang, sekali digigit ular, sepuluh tahun takut tali. Nona Dreya, setelah bercerai dengan keponakanku, apa kamu berniat menjalani hidup hanya bersama Elina selamanya?"
Rafael mengangkat pandangannya, menatap wajah Dreya yang cantik, sorot matanya memancarkan rasa ingin tahu yang samar.
Tangan Dreya yang memegang sendok refleks bergetar sedikit.
Setelah menenangkan diri sejenak, dia menoleh, menatap wajah Rafael yang tajam dan tampan.
"Kalau aku bertemu orang yang tepat, bukan berarti aku harus hidup sendiri," ujar Dreya tanpa tergesa-gesa.
Rafael tidak langsung menjawab. Dia hanya menatapnya dengan tenang, seolah ingin menyelami sesuatu yang tersembunyi di balik mata Dreya yang rumit.
Mereka saling menatap selama lima detik, lalu Dreya tersenyum tipis dan berkata, "Pak Rafael belum menjawabku, apakah bersedia bekerja sama denganku?"
Mata Rafael yang indah berkedip pelan, lalu dia mengalihkan pandangan.
Dia mengangkat ca

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda