Bab 90
Candra merasa sangat tersentuh, terus memuji Dreya sebagai orang yang baik, sambil menyindir Javi sebagai pria yang tidak tahu menghargai.
Mendengar itu, Dreya pun tertawa lepas.
Pada hari ketiga, Dreya datang lebih awal seperti biasa. Namun, ternyata Candra sudah lebih dulu tiba dan mulai melayani pasien.
Begitu Dreya selesai mengenakan jas putih dan keluar dari ruang belakang, tiba-tiba terdengar suara teriakan tajam dari pintu masuk.
"Semua orang jangan lagi datang ke klinik ini! Dokternya nggak kompeten! Anak saya cuma alergi, malah dibuat sampai syok!"
Saat ini, sudah ada tujuh atau delapan pasien yang sedang mengantre di klinik.
Begitu suara itu terdengar, semua langsung menoleh ke arah pintu.
Dreya dan Candra juga mengangkat pandangan mereka.
Seorang nenek masuk bersama empat orang lainnya. Empat orang itu mengangkat seorang pria paruh baya.
Dreya langsung mengenali pria itu.
Pria itu adalah pasien alergi yang datang berobat di hari pertama pembukaan klinik.
Dreya ingat namanya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda