Bab 99
Dreya menatap Javi yang terus membela Yevani, dan semakin merasa geli.
"Tante Reya!"
Suara lembut seorang anak tiba-tiba menghentikan pemikiran Dreya.
Dreya menoleh dan melihat Elina berlari ke arahnya dengan senyum manis di wajah.
Dia tidak berniat menanggapi pria di sampingnya, melainkan langsung menatap Elina dengan penuh kasih sayang.
Perubahan ekspresi Dreya tidak luput dari mata Javi.
Rasa kesal terlihat jelas di mata Javi. "Ternyata anak ini bisa tersenyum juga?"
Mendengar itu, Elina langsung menunjukkan sikap waspada dan bersembunyi di belakang Dreya.
"Elina, jangan takut. Kita pulang bareng."
Dreya melotot ke arah Javi, lalu berjalan ke tepi jalan bersama Elina.
Langkah kaki Elina pun spontan bertambah cepat.
Javi melihat adegan itu, merasa kesal sekaligus geli.
Seberapa takut anak itu padanya?
Padahal pamannya jauh lebih dingin darinya.
Awalnya, Dreya berencana pergi ke tempat pamer mobil bekas malam ini untuk mencari kendaraan. Namun, kejadian hari ini membuatnya kehilangan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda